Penulis : I Wayan Agus Sinta Dana
Editor : I Gede Agus Wiratnata
Etika Berbusana ke Pura Adat Bali Ke Pura?

Hingga saat ini belum sepenuhnya peraturan tata cara berbusana ke pura dilaksanakan oleh krama Bali. Beberapa krama bahkan masih lazim melakukan pelanggaran dengan memakai pakaian yang tak sesuai dengan imbauan dan edaran telah disosialisasikan selama ini.
Tata cara berbusana ke pura selama ini cenderung dilakukan oleh krama istri (ibu-ibu dan remaja putri atau wanita). Kondisi ini tiada lain sebagai akibat dari perkembangan mode pada busana wanita. Mode busana perempuan lebih variatif dan dinamis dibandingkan dengan busana pria. Seperti masih menggunakan lengan pendek pada kebaya saat persembahyangan, menggunakan kain brokat transparan dan seksi (kebaya jala ikan), menggunakan kamben gantut (pendek) hingga mengurai rambut saat persembahyangan.
Namun demikian tak lantas pelanggaran yang dilakukan oleh krama lanang (laki-laki) nihil. Tata cara menggunakan kamben atau kain juga sering kali asal-asalan. Antara lain, kamben terlalu pendek sehingga kerap disebut dengan istilah ‘kamben ngejuk kucit’ atau pun kepanjangan dengan istilah gaya nyapu jagat. Kondisi tersebut hingga kini masih menjadi perhatian serius dari sejumlah kalangan.
Sumber : https://www.nusabali.com
Gambar Alit Werdi Diputra tentang tata cara berbusana adat Bali ke pura
#Berikan Pendapatmu ya adik-adik, agar kami bisa memberikan informasi yang adik adik butuhkan untuk kedepannya.
#balas dikomentar